Doa, harapan, lalu...gubrak!

Di suatu malam yang sangat biasa, ketika kebosanan melanda, kulihat ibuku melamun saja, tanpa ada aktivitas berarti. Lalu kusodori beliau pulpen dan kertas. Kuminta ia menulis. Dan…..inilah hasilnya.

Rabu malam kamis di kamar tanggal 5 Mei 2010 Jumadil Awal 25 1431 Hijriah jam 8.00.
Acara rutin nonton dah bosa aku nontonnya. Itu-itu juga berkisar antara demo, kebakaran, korupsi dan lain-lain.
Seperti layaknya seorang muslim setiap kejadian dan peristiwa yang dialami, semua kembali kepada takdir Yang Maha Kuasa. Memang segala sesuatu selalu ada hubungannya dengan apa yang disebut kehendak dan kekuasaan Allah Swt.
Aku merenung dan mengharap agar semua peristiwa memiliki hikmah yang baik, terutama mengenai anak-anakku yang sampai saat ini masih dalam perjalanan yang amat sangat panjang, dan tampaknya, masih belum nampak titik terangnya.
Aku memohon kepada Allah Swt. semoga anak-anakkku selalu diberi jalan hidup dan kehidupan yang cemerlang, agama dunia dan akhirat, diberi kesabaran, tabah, iman dan taqwa, diberikan calon istri dan suami yang soleh/ah, dan bisa mengarungi samudra kehidupan yang kuat dan kokoh. Amin.
Aku juga memohon agar aku dapat bertambah keimanan dan ketaqwaannya, istiqamah, dan memiliki umur yang berkah.
Aku mohon semua ini demi anak-anakku. Aku ingin bisa sampai melihat,mereka sampai hidup yang layak dan mandiri.
Saat ini saya juga kepingin belanja, tapi da ragu-ragu, euweuh duitna (gak ada uangnya). Kumaha (gimana)?!!!
Tos heula nya (udah dulu yah)!!!

Komentarku:
Di awal, aku terhanyut oleh doa dan harapan ibu. Mengharukan sekali, tapi lalu...gubrak!!! Ending-nya aneh, lucu sekaligus emang si mamah banget. Hehehe..